Pertanyaan Yang Sering Diajukan

Terkait Vaksin Untuk Perjalanan, Umroh dan Haji

Layanan vaksinasi perjalanan dan umroh merupakan program penting yang bertujuan untuk melindungi kesehatan jamaah selama melakukan perjalanan internasional dan ibadah ke tanah suci. Mengingat risiko kesehatan yang mungkin dihadapi selama perjalanan, vaksinasi menjadi langkah pencegahan yang sangat krusial untuk mencegah penyebaran penyakit menular.

Setiap jamaah diwajibkan untuk mengikuti vaksinasi yang telah ditentukan oleh otoritas kesehatan agar terhindar dari penyakit tertentu seperti meningitis, polio, influenza, dan penyakit kuning (Yellow Fever).

Layanan vaksinasi ini tersedia di klinik Asata dengan proses pendaftaran yang mudah dan praktis. Melalui FAQ ini, kami berharap dapat memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai persyaratan dan prosedur vaksinasi, serta menjawab berbagai pertanyaan umum yang sering diajukan oleh jamaah.

Apa vaksin yang diperlukan untuk perjalanan dan jamaah umrah?

Jamaah umrah dan haji diperlukan untuk menerima vaksin meningitis, polio, dan vaksin penyakit kuning (Yellow Fever). Selain itu, vaksin COVID-19 dan influenza juga direkomendasikan

Kapan waktu yang tepat untuk menerima vaksin?

Vaksin meningitis harus diberikan minimal 10 hari sebelum kedatangan di Arab Saudi. Pastikan untuk memeriksa tanggal pemberian vaksin dan masa berlaku sertifikat vaksinasi.

Bagaimana cara mendaftar untuk vaksinasi?

Anda dapat mendaftar melalui klinik Asata. Pastikan untuk mengikuti prosedur pendaftaran yang berlaku.

Apakah ada syarat khusus untuk vaksinasi?

Selain vaksin yang diwajibkan, pastikan untuk memperhatikan syarat lain seperti masa berlaku sertifikat vaksinasi dan jenis vaksin yang diakui oleh otoritas Arab Saudi.

Bagaimana cara mendapatkan sertifikat vaksinasi?

Setelah menerima vaksin, Anda akan menerima sertifikat vaksinasi yang mencantumkan jenis vaksin, tanggal pemberian, dan masa berlaku. Pastikan untuk menyimpan sertifikat ini dengan baik.

Apakah ada efek samping dari vaksinasi?

Vaksinasi dapat memiliki efek samping ringan seperti demam, nyeri di lokasi suntikan, atau kelelahan. Efek samping ini biasanya tidak berlangsung lama dan lebih baik dibandingkan dengan risiko penyakit yang vaksin tersebut melindungi.

Bagaimana cara mengatasi efek samping vaksinasi?

Untuk mengatasi efek samping, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol, serta istirahat yang cukup. Jika efek samping berlanjut atau parah, segera konsultasikan dengan tenaga medis.